Just In Time

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Tujuan strategis JIT adalah :  
- Meningkatkan laba  
- Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut :  
- Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus dieliminasi  
- Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi  
- Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan  
- Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas
Elemen-elemen Kunci Just In Time 


* Tingkat persediaan yang minimal
Sistem JIT memotong biaya dengan mengurangi :
  • Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku
  • Jumlah penanganan bahan baku  
  • Jumlah persediaan yang usang.
* Pembenahan Tata Letak Pabrik

* Arus Lini
Jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi.

* Pengurangan Setup Time
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk unsure yang berbeda.  

* Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)
TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan penerimaan komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang jadi.  

* Tenaga kerja yang fleksibel
Keuntungan dan kelemahan sistem JIT
  • Keuntungan JIT
    - Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
    - Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
    - kertas kerja dapat lebih simple
    - Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
  • Kelemahan JITsatu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

Perbedaan Sistem JIT dan Sistem Tradisional
Perbandingan Sistem Manajemen JIT dan Tradisional
JIT TRADISIONAL
  1. Sistem tarikan
  2. Persediaan tidak signifikan
  3. Basis pemasok sedikit
  4. Kontrak jangka panjang dengan pemasok
  5. Pemanufakturan berstruktur seluler
  6. Karyawan berkeahlian ganda
  7. Jasa terdesentralisasi
  8. Keterlibatan karyawan tinggi
  9. Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas
10.  Total quality control (TQC)
  1. Sistem dorongan
  2. Persediaan signifikan
  3. Basis pemasok banyak
  4. Kontrak jangka pendek dengan pemasok
  5. Pemanufakturan berstruktur departemen
  6. Karyawan terspesialisasi
  7. Jasa tersentralisasi
  8. Keterlibatan karyawan rendah
  9. Gaya manajemen sebagai pemberi perintah
10.Acceptable quality level (AQL)


JIT Pembelian
Pembelian JIT adalah system pembelian barang berdasar tarikan permintaan sehingga barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi dan berharga murah. Berdasar system tarikan, barang yang diterma dari pembelian segera digunakan untuk memenuhi permintaan pembeli pada perusahaan dagang atau segera digunakan untuk memeniuhi permintaan produksi pada perusahaan manufaktur. Dengan demikian barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang sehingga tercapai persediaan nol.
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktifitas pembelian dengan cara :
  • Mengurangi jumlah pemasokBagi suatu perusahaan pengurangan jumlah pemasok dapat mengurangi waktu dan biaya bernegosiasi dengan para pemasok.
  • Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
Pengurangan waktu dan biaya bernegosiasi dapat dilakukan karena:
  • Jumlah pemasok menjadi sangat sedikit
  • Kontrak pembelian jangka panjang dengan para pemasok JIT
  • Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan  
  • Rencana pembelian yang matang adapat memberikan informasi kepada para pemasok mengenai persyaratan mutu dan penyerahan barang.  
  • Mengeliminasi aktifitas dan biaya yang tidak bernilai tambah  
  • Dilakukan dengan penyediaan container yang terpasang di pabrik.  
  • Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu  
  • Pemilihan pemasok yang dapat menjamin ketepatan waktu, jumlah, dan mutu barang yang dibeli dapat mengurangi waktu dan biaya untuk pemeriksaan mutu.

JIT Produksi
Produksi JIT adalah system produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu, jumlah, dan bermutu tinggi dengan biaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara :  

- Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses  
- Mengurangi atau meniadakan “LEAD TIME” (waktu tunggu)  
- Mengurangi atau meniadakan “setup”

Manufacturing Cycle Efficience ( MCE )
Untuk mengukur apakah biaya yang tidak bernilai tambah telah dapat dihilangkan atau diminimumkan pada setiap tahap produksi, maka perlu dihitung efisiensi siklus manufacturing (MCE).
Persamaan MCE adalah :
MCE =     waktu proses     X  100%
Waktu tenggang
Waktu tenggang  =  Waktu proses + Waktu inspeksi + Waktu gerak + Waktu Tunggu +
Waktu Antri
Besaran MCE adalah : 0 < MCE ≤ 1, artinya MCE lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Jika waktu tidak bernilai tambah semakin mendekati nol maka besaran MCE akan semakin mendekati satu yang berarti semakin efisien, begitupun sebaliknya. Pada beberapa perusahaan manufacturing, MCE umumnya ± 10 %. Perusahaan manufacturing yang efisien MCE idealnya adalah 100%, artinya tingkat pemborosan pada setiap tahap produksi adalah 0%.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel